BU KARNI DAN PENGALAMAN TANDA TANGAN PERTAMANYA

Diterbitkan pada | Selasa, 04 Agustus 2020

Tak terasa sudah enam bulan kegiatan pembelajaran keaksaraan fungsional (KF) untuk ibu-ibu buta aksara dilaksanakan relawan YAPPIKA di Kelurahan Marunda Jakarta Utara. Dua kelompok belajar sudah siap menyongsong ujian akhir untuk KF dasar yang akan dilaksanakan di hari Minggu tanggal 25 Juli 2010. Tengah malam beberapa hari lalu, seorang ibu warga belajar, Ibu Karni, menelpon ke salah satu staf YAPPIKA. Dia mengatakan kalau dalam seminggu terakhir ini belajar keras untuk melatih kelancaran membaca dan menulis menggunakan bahan-bahan bacaan yang telah disediakan oleh relawan YAPPIKA. Namun, dia merasa sedikit gugup menghadapi ujian, khawatir kalau kesulitan mengerjakan soal-soal. Kami pun berusaha menenangkannya bahwa belajar dan ujian itu menyenangkan.

Ibu Karni adalah salah satu warga belajar yang sangat rajin. Sebelum mengikuti kegiatan, dia adalah buta aksara murni. Setelah enam bulan mengikuti kelas KF yang dibimbing relawan YAPPIKA, dia sudah mulai bisa membaca dan menulis. Bahkan dengan bangga Bu Karni bercerita kalau dia sudah bisa membuat tanda tangan pertamanya. Berkat pelatihan KF yang di dalam proses belajar juga mendorong peserta untuk berani bicara di depan umum, Ibu Karni dapat mengurus proses administrasi penjaminan tanah ke bank untuk memperoleh pinjaman. Dengan penuh semangat ibu yang selalu tampil rapi itu bercerita kepada relawan YAPPIKA,”Kemarin saya bisa tanda tangan di depan beberapa orang petugas bank.”

Tag :