Ibu Safna: Perempuan Tangguh di antara Puing-Puing Palu dan Donggala

Diterbitkan pada | Senin, 03 Agustus 2020

Ibu Safna dulunya bekerja sebagai seorang sales di sebuah perusahaan swasta. Ia mampu menyekolahkan buah hatinya dan tinggal di rumah yang nyaman, namun setelah gempa dan tsunami, ia berkeliling mencari tenda hanya untuk sekedar tidur dan berteduh. Ia pun mencemaskan bagaimana anaknya bisa bersekolah nanti.

“Saya khawatir pendidikan anak saya yang berumur 12 tahun. Sekolahnya sudah rubuh, tidak tahu kapan kegiatan belajar mengajar akan dimulai,” tuturnya. Iya, meski keadaannya sendiri serba kekurangan, jauh berbeda ketika sebelum tragedi Palu dan Donggala terjadi, ia masih memikirkan masa depan buah hatinya.

Ibu Safna bukanlah satu-satunya Ibu yang berada dalam keadaan ini. Masih banyak ibu-ibu lain yang membutuhkan bantuanmu. Kini harapan mereka ada di tanganmu. Bantu mereka di www.kitabisa.com/poskopalu

Foto diambil oleh Agatha Tambunan

Tag :