Catalyst 2014, Create Impactful Story for Your Research

Diterbitkan pada | Selasa, 04 Agustus 2020

1) Melakukan penguatan masyarakat sipil dan organisasi masyarakat sipil;

2) Mengawal kebijakan publik di level nasional;

3) Mengkampanyekan pentingnya keberadaan organisasi masyarakat sipil bagi kehidupan masyarakat sipil di wilayah lokal.


Itulah jawaban Ari Widhyasari dan Indira Hapsari dari YAPPIKA saat merespon pertanyaan dari fasilitator CATALYST 2014. Sebelumnya, peserta diminta untuk merumuskan tiga pesan kunci lembaga dengan bahasa yang sangat sederhana, mudah dimengerti serta menunjukkan kaitan yang khas atau personal dengan pihak-pihak yang menjadi sasaran komunikasi lembaga.

CATALYST 2014 merupakan program pemberdayaan kapasitas di bidang komunikasi yang diberikan pada lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh MAVERIC tanpa dipungut biaya. Ini sebagai wujud komitmen mereka untuk menjadi mitra bagi LSM di Indonesia. Kegiatan ini diadakan pada 29 Agustus 2014, di kantor MAVERICT, Jalan Kyai Maja No 21E, Kabayoran Baru, Jakarta Selatan. YAPPIKA merupakan salah satu peserta dalam program ini.

Pelatihan ini mendapatkan konteksnya dalam situasi sekarang, dimana banyak LSM melakukan dan menerbitkan hasil riset namun mengalami kendala untuk mengkomunikasikannya dengan para pemangku kepentingan. Baik itu kelompok dampingan, masyarakat, pemerintah ataupun lembaga donor, masing-masing mempunyai perilaku komunikasi yang khas. Sehingga untuk memastikan tercapainya tujuan komunikasi, maka perlu dikembangkan strategi yang khas pula.

Pelatihan selama satu hari ini mengambil tema “Create Impactful Story for Your Research”, dengan pembicara Nila Tanzil[1], Felicia Nugroho[2] serta Charlie Tjokrodinata[3]. Terdapat dua sub materi dalam pelatihan ini yaitu ‘Be the storyteller of your research’ serta ‘Gauge your storytelling impact’.

Pada materi pertama, fasilitator mengawali dengan beberapa hal yang harus dijawab sebelum memulai riset seperti tujuan riset, siapa yang akan kita pengaruhi dari hasil riset, pengetahuan apa yang belum dan pengetahuan seperti apa yang masih perlu diketahui (melalui riset) serta riset jenis apa yang paling efektif dilakukan.

Selanjutnya terdapat tiga hal yang harus dirumuskan yaitu tujuan penelitian (meningkatkan jumlah relawan, terlibat dengan lebih banyak komunitas, meningkatkan pemberi sumbangan (donor) atau naiknya liputan media. Kemudian mendefinisikan posisi awal yaitu dengan melakukan analisa pemangku kepentingan.

Terakhir adalah merumuskan beberapa pesan kunci, menuliskannya dalam siaran pers serta menggunakan teknik storytelling lewat media cetak, televisi, media Onlinewebtwitter dan atau youtube.

Materi penutup adalah mengenai pentingnya mengukur hasil komunikasi yang dilakukan lembaga. Mulai dari penetapan periode monitoring atau evaluasi, membandingkan antara indikator komunikasi lembaga dengan tujuan lembaga, untuk selanjutnya kembali melihat dan memperbaiki strategi komunikasi. Demikian seterusnya hingga menjadi siklus komunikasi dalam lembaga, persiapan – eksekusi – evaluasi. Fasilitator juga menyediakan waktu untuk melakukan coaching clinic dengan beberapa peserta untuk lebih memperdalam kebutuhan komunikasi lembaga.


MAVERICK merupakan perusahaan penyedia jasa konsultasi komunikasi yang mempunyai perhatian utama pada komunikasi perusahaan dan komunikasi pemasaran, dalam kerangka merancang relasi dinamis antara pihak yang membiayai, memiliki dan membayar media. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2002. Beberapa perusahaan yang menggunakan jasa mereka adalah Airbus, Acer, Nestle dan HM Sampoerna.

Ditulis oleh: Indira Hapsari & Ari Widhyasari

[1] Pendiri Taman Bacaan Pelangi (tamanbacaanpelangi.com), praktisi komunikasi, pakar storytelling

[2] Business Development Director di Maverick, penulis biografi ‘Disini Senang Disana Senang : Petualangan si Juragan Teler menuju sukses’

[3] Research Manager di Maverick, pakar dalam measurement, analytics dan research project


Tag :