Diterbitkan pada | Senin, 22 November 2021
Perubahan iklim berdampak luas pada kehidupan masyarakat dan perubahan alam, termasuk pertanian. Dampak dari perubahan iklim seperti suhu yang terlalu panas, berkurangnya ketersediaan air, dan bencana alam ini dapat merusak lahan dan produktivitas pertanian. Tak hanya itu, perubahan iklim juga akan menyebabkan perubahan masa tanam dan panen ataupun menyebabkan munculnya hama dan wabah penyakit pada tanaman. Laporan PBB tahun 2019 menyatakan bahwa perubahan iklim telah mengancam pasokan pangan dunia. Bahkan, dampak paling parah dari perubahan iklim ini dialami oleh kawasan pedalaman dan negara-negara miskin, terutama bagi kelompok rentan.
Dalam menghadapi perubahan iklim dengan diperparah oleh pandemi COVID-19 dan bencana lokal, ketahanan pangan yang adaptif menjadi sangat penting dilakukan agar masyarakat tetap terpenuhi kebutuhan pangannya. Ketahanan pangan yang adaptif tersebut dapat menggunakan konsep yang ada di tingkat komunitas dengan pengetahuan tradisional yang dimiliki, berbagi pengalaman dan teknologi, hingga berkolaborasi antara berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Baik respon bencana atau bukan respon bencana, YAPPIKA-ActionAid di wilayah kerja melakukan pendampingan kepada komunitas untuk mengelola kitchen gardening (atau kebun rumahan) yang biasa disebut dengan Kebun Gizi. Pendampingan tersebut merupakan salah satu strategi untuk mendekatkan akses atas berbagai sumber pangan bergizi di tingkat rumah tangga, termasuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian keluarga, khususnya balita.
YAPPIKA-ActionAid menginisiasi Kebun Gizi yang dikelola oleh para perempuan kader Posyandu di desa-desa dampingan program. Dalam konteks stunting, pengelolaan Kebun Gizi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita di 1000 hari awal kehidupannya. Pemenuhan gizi balita adalah pilar penting untuk masa depannya agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal, baik fisik maupun psikis.
Keberadaan Kebun Gizi yang dikelola kader Posyandu ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran para ibu dalam mengenali jenis-jenis tanaman sayur dan buah yang bergizi dan mudah dalam hal perawatannya. Harapannya, Kebun Gizi akan direplikasi oleh setiap rumah warga di desa-desa dampingan YAPIKA-ActionAid sehingga gizi keluarga dapat terpenuhi dari halaman rumah sendiri dan tercipta ketahanan pangan di tingkat komunitas. Selain itu, kelebihan hasil panen dapat dijual yang hasil penjualannya dapat dibelikan sumber protein hewani untuk pemenuhan gizi yang seimbang.
Dengan kata lain, Kebun Gizi ini dikembangkan menjadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan komunitas, tetapi juga untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Dalam hal ini, Kebun Gizi tidak hanya memanfaatkan lahan kecil di depan rumah namun juga tanah milik desa yang dikelola oleh komunitas. Hasil panen tidak hanya dibagi pada para anggota, tetapi dapat juga dijual sehingga memberi penghasilan tambahan bagi anggota. Pertanian subsisten yang dilakukan oleh para perempuan ini juga merupakan kritik atas pertanian produksi yang seringkali membuat petani mengeluarkan seluruh sumber daya untuk menanam beberapa jenis tanaman produksi namun kehilangan keterampilan mengolah tanaman sayur untuk pemenuhan gizi keluarga.
Dalam rangka merespon KTT Perubahan Iklim (COP26) di Glasgow pada November 2021 ini, YAPPIKA-ActionAid sebagai anggota ActionAid Internasional ingin mengajak semua orang, termasuk kelompok rentan, untuk melangkah bersama menuntut keadilan iklim dan tindakan nyata dari para pemimpin dunia dalam kampanye #EarthWalk. Dalam kampanye ini, kami mengajak semua orang untuk berjalan hingga mencapai target menempuh jarak 40.000 km – setara dengan mengelilingi bumi. Kami akan berusaha membawa suara kelompok rentan dan menyampaikan pesan yang kuat kepada para pemimpin dunia untuk meningkatkan tindakan dan anggaran mereka secara proporsional untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk mengembangkan strategi ketahanan pangan global, nasional, hingga komunitas.
Bersama-sama menuntut keadilan iklim dan tindakan nyata dari para pemimpin dunia dalam kampanye #EarthWalk dan segera kunjungi bit.ly/jalankaki2021 untuk mulai berjalan.
Caranya:
1. Kunjungi bit.ly/jalankaki2021
2. Isi data diri berupa nama, e-mail, dan password kemudian klik "next step"
3. Isi target kilometer yang akan kamu tempuh kemudian klik "next step"
4. Pilih join a team dan ketik "YAPPIKA" atau "Indonesia", pilih "YAPPIKA-ActionAid Indonesia", dan klik "Join"
5. Selamat, akun kamu sudah bisa diakses!
6. Kamu bisa "add fitness activity" dan hubungkan aktivitasmu dengan aplikasi Fitbit, Strava, dan MapMyFitness
7. Kamu juga bisa "add activity" dan mengisi data tanggal, jarak, bentuk aktivitas, dan durasi
8. Klik "save changes" dan data aktivitasmu akan tersimpan