Penandatanganan MoU dan PKS antara YAPPIKA, YPSM dan Pemkab Jember

Diterbitkan pada Kamis, 29 September 2022


Sebagai wujud upaya pembangunan Pemkab Jember untuk percepatan penurunan angka stunting, AKI,dan AKB telah berlangsung penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pemkab Jember dengan Yayasan Penguatan Partisipasi dan Kemitraan Indonesia (YAPPIKA) dan Yayasan Prakarsa Swadaya Masyarakat (YPSM) di Pendopo Wahyawibawagraha, Rabu, 28 September 2022.

Perjanjian kerjasama ini dilakukan antara Pemerintah Kabupaten Jember dengan YAPPIKA dan YPSM. Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Fransisca Fitri selaku Direktur Eksekutif YAPPIKA dan Totok Purwanto selaku Koordinator divisi desa YPSM sepakat ber MoU menjalin kerjasama sebagai upaya dalam optimalisasi menangani persoalan stunting dan deteksi dini resiko kehamilan pada ibu hamil. 

Fransisca Fitri selaku Direktur Eksekutif YAPPIKA menjelaskan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan salah satunya pada upaya untuk menangani persoalan stunting, deteksi dini resiko kehamilan pada ibu hamil,serta peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan dan sanitasi yang menjadi penyebab stunting.

Oleh karenanya, YAPPIKA dengan Mobile Obstetric Monitoring (MOM) Program Mutiara berusaha secara optimal memberikan pengetahuan kepada ibu dan anak agar bisa memudahkan mereka mengakses kesehatan. Program tersebut memiliki sasaran sebanyak 18 Desa/Kelurahan di empat kecamatan diantaranya Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Silo dan Kecamatan Rambipuji. 

"Terimakasih Pemkab Jember atas dukungannya sehingga program mutiara bisa terwujud di Kabupaten Jember. Program mutiara ini bertujuan untuk meningkatkan akses kualitas layanan kesehatan kepada ibu dan anak remaja. Enam komponen utama salah satunya yakni penguatan layanan kesehatan ibu dan anak untuk mengetahui resiko hamil, pendampingan kader posyandu untuk monitoring ibu hamil dan perkembangan anak, serta bekerjasama baik dengan Pemerintah Desa maupun Pemkab Jember untuk penurunan AKI,AKB dan Stunting," ungkap Fransisca. 

Bupati Hendy mengaku senang atas terjalinnya kerjasama ini. Bupati mengajak seluruh stakeholder untuk peduli dengan kasus stunting, AKI, dan AKB yang menjadi persoalan bersama. 

"Kedepan, persoalan stunting, AKI, AKB, dan kenalan remaja akan saling bekejar-kejaran dengan waktu, teknologi, dan kepedulian kita. Oleh karena itu, MoU ini hadir agar kita peduli terhadap lingkungan kita.

Siang ini menjadi berkah dengan terjalinnya kerja sama ini. Atas nama Bupati Jember, saya mengajak semua mari kita bersama-sama untuk berkolaborasi dan support memberi edukasi kepada anak kita semua. InsyaAllah kami Pemkab Jember siap mensupport ini untuk kita semua," Pungkas Bupati.



Sumber: diskominfo.jemberkab.go.id