Training Emergency Fast Action and Support Team (EFAST)

Diterbitkan pada | Jumat, 15 September 2023


YAPPIKA-ActionAid melaksanakan training internal Emergency Fast Action and Support Team (EFAST) yang  dilaksanakan pada 12-15 September 2023 di Jakarta. Sebagai anggota Federasi ActionAid International, YAPPIKA-ActionAid diberi mandat untuk terlibat dalam aksi kemanusiaan seperti bencana, konflik dan situasi yang mengancam harkat dan martabat manusia di Indonesia. Training ini difasilitasi langsung oleh Amar Nayak selaku Global Humanitarian Advisor ActionAid Internasional dan juga tim Humanitarian Action and Resilience YAPPIKA-ActionAid.


Amar Nayak selaku Global Humanitarian Advisor ActionAid Internasional 

Training EFAST ini bertujuan agar tim YAPPIKA-ActionAid dapat melaksanakan program tanggap darurat yang berkualitas, serta memastikan pendekatan berbasis hak asasi manusia yang selalu mengedepankan martabat dan partisipasi masyarakat terdampak. Sebagai tim tanggap darurat seluruh wilayah Indonesia dan wilayah kerja ActionAid lainnya, tim EFAST diharapkan memiliki keterampilan dan pengalaman dalam tanggap darurat.

Setelah training ini harapannya peserta dapat memahami bagaimana ActionAid International melaksanakan tanggap darurat (peran dan tanggung jawab, sistem dan proses), peserta dapat menunjukkan serangkaian kompetensi inti yang penting untuk bekerja secara efektif dengan program ActionAid, dapat membuat daftar elemen-elemen kunci dari Pendekatan Berbasis Hak Asasi Manusia ActionAid dan menunjukkan bagaimana elemen-elemen tersebut diterapkan dalam konteks darurat, dapat menjelaskan pengalaman dan praktik di lapangan mengenai hak-hak perempuan dan akuntabilita serta bagaimana mengintegrasikan keduanya ke dalam program darurat, dapat memilih kegiatan yang paling tepat, efektif dan tepat waktu untuk mendukung masyarakat yang terdampak krisis dan bencana.

Terdapat 19 sektor dalam EFAST yaitu akuntabilitas, komunikasi, pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim, pemulihan dini dan penghidupan, keuangan, pangan dan non-pangan, penggalangan dana, sumber daya manusia, teknologi informasi, logistik, pemantauan dan evaluasi, kebutuhan penilaian, kebijakan, manajemen proyek, perlindungan, dukungan psikososial, hunian dan air/sanitasi, hak-hak perempuan dan RACE (Rapid Action Communications in Emergencies), berita dan fokus digital.

Peserta training EFAST mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang situasi bencana dengan prinsip perlindungan berbasis komunitas yang dipimpin oleh perempuan

YAPPIKA-ActionAid telah menyusun strategi organisasi jangka panjang dalam Country Strategic Paper 2018 – 2028, khususnya pada program prioritas keempat Aksi Kemanusiaan dan Ketangguhan. YAPPIKA-ActionAid terlibat dalam aksi kemanusiaan merespon situasi bencana sejak tahun 2018. Dalam merespon bencana tersebut, YAPPIKA-ActionAid bermitra dengan Civil Society Organization (CSO) daerah seperti Bengkel APPeK, Fatayat NU Sulawesi Tengah, PATTIRO Banten, PATTIRO Serang, Sikola Mombine, Solidaritas Perempuan Palu, WALHI Sulawesi Tengah, YASMIB Sulawesi, PPSW Pasoendan Digdaya, dan YLBHI APIK Sulawesi Tengah. Melalui kemitraan dengan CSO di daerah, YAPPIKA-ActionAid diharapkan dapat memperkuat kapasitasnya dalam memberikan tanggap darurat dalam berbagai bentuk bencana dan membangun kapasitas mitra regional di daerah rawan bencana.