Peresmian Toilet Komunal Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Jember

Diterbitkan pada | Senin, 08 Januari 2024

Jember-- YAPPIKA-ActionAid bersama Yayasan Prakarsa Swadaya Masyarakat (YPSM) Jember meresmikan toilet komunal di Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Jember pada 6 Januari 2024. Peresmian toilet komunal Karangharjo ini juga dihadiri oleh Camat Silo, Kepala Puskesmas Silo 2, Kepala Dusun Karangharjo, Kepala Dusun Krajan dan warga sekitar.

Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu persoalan krusial yang dihadapi Indonesia. Isu utama yang menjadi perhatian publik di Jember terkait Kesehatan Ibu dan Anak yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang cukup tinggi. Di tahun 2022 sebanyak 58 kasus AKI dan 279 kasus AKB. Pihak Dinas Kesehatan mencatat ada 2.991 balita yang sangat pendek dan 9.763 balita yang pendek badannya sehingga total ada 12.754 balita stunting. Jumlah itu sebesar 7,37% dari populasi balita di Jember sebanyak 173.043 balita (data dihimpun Program MUTIARA).

Persoalan AKI, AKB, dan stunting di Kabupaten Jember diperparah dengan sanitasi yang buruk, dimana masih banyak masyarakat yang Buang Air Besar (BAB) di sungai. Sementara sungai juga dijadikan tempat mandi, cuci baju, dan pembuangan sampah. Gambaran persoalan inilah yang perlu dicermati sehingga pendekatan penyelesaian persoalan kesehatan ibu dan anak bisa dimulai dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tingkat keluarga.

Program MUTIARA merupakan program kolaborasi Organisasi Masyarakat Sipil antara YAPPIKA-ActionAid dan YPSM Jember dengan dukungan Fondation Botnar dan Philips mencoba melihat persoalan kesehatan ibu, anak, dan remaja dengan meningkatkan partisipasi perempuan dan anak muda serta masyarakat sekitar sungai salah satunya mendorong adanya toilet yang merupakan sanitasi dasar yang harus dimiliki masyarakat.

"Sebelum ada toilet komunal mereka (warga Desa Karangharjo) terbiasa Mandi, Cuci, Kakus (MCK) ke sungai, semenjak ada toilet sebagian memanfaatkan fasilitas tersebut untuk MCK. Dalam proses pembuatan toilet warga keterlibatan aktif, mulai dari anak muda dan warga umum. Mereka bergotong royong membantu mengangkut material hingga menggali pondasi. Tempat yang dibangun toilet adalah sawah warga yg dihibahkan untuk pembangunan toilet komunal," ungkap Moch Lukman Hakim, Gender Responsive Inclusive Public Service (GRIPS) Officer YAPPIKA-ActionAid.

Adanya toilet ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan toilet yang sehat terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di dekat sungai. Program MUTIARA telah memberikan dukungan pembangunan toilet yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Toilet ini berkonsep toilet komunal artinya dapat digunakan oleh masyarakat, menjadi milik masyarakat, dan dirawat bersama-sama oleh masyarakat. Untuk itu toilet ini akan diresmikan penggunaannya dan menandai secara resmi penyerahan toilet dukungan Program MUTIARA kepada pihak Desa dan masyarakat Karangharjo.