Siaran Pers Posko Masyarakat Sipil Bergerak: Menggerakkan Kerelawanan demi Kehidupan dan Kemanusiaan

Diterbitkan pada | Senin, 03 Agustus 2020

Tragedi yang menimpa saudara-saudara kita di Palu dan Donggala tentu saja menjadi luka bersama. Atas dasar kemanusiaan dan rasa persaudaraan, YAPPIKA-ActionAid beserta organisasi masyarakat sipil membentuk Posko Masyarakat Sipil Sulteng Bergerak. Berikut press release yangdikeluarkan oleh posko:

Jakarta-Peristiwa bencana gempa dan tsunami serta liquifaksi di Sulawesi Tengah yang setidaknya terdampak di wilayah Donggala, Palu, Sigi dan Pesisir Barat telah menyisakan duka yang mendalam bagi warga dan seluruh rakyat Indonesia. Paska kejadian, tepatnya pada tanggal 29 September 2018, organisasi masyarakat sipil membentuk posko bersama untuk merespon bencana di Sulteng yang bernama Posko Masyarakat Sipil Sulteng Bergerak.

Zenzi Suhadi, Koordinator Posko Sulteng Bergerak mengatakan “posko ini bukan hanya dari organisasi masyarakat sipil yang terlibat, namun juga para relawan. Posko ini menggalang dan menggerakkan relawan dari berbagai elemen masyarakat untuk bahu-membahu bersama-sama melakukan upaya tanggap darurat dengan berbagai upaya, mulai dari relawan yang mengkontribusikan tenaga, waktu hingga dana. Kesemua upaya ini digerakkan dengan nilai kemanusiaan dan harapan agar Sulteng dapat kembali bergerak, bangkit, pulih dengan kekuatan dan modal sosial yang ada”.

Posko ini pada awalnya untuk merespon dan menjawab tantangan tanggap darurat yang difokuskan pada 4 hal yakni memobilisasi dukungan dari publik dalam dan luar negeri (relawan maupun dana), pencarian keluarga yang hilang/belum ditemukan, memberikan bantuan logistik, serta dalam konteks advokasi melihat bagaimana kebijakan penanggulangan bencana dapat implementatif di lapangan.

7 hari dalam proses penanganan tanggap bencana alam di Sulawesi Tengah yang dilakukan oleh Sulteng Bergerak, Koalisi masih menemukan beberapa persoalan mendasar dan tantangan dalam penanganan Bencana oleh Pemerintah, antara lain saling lempar tugas antar institusi pemerintah dan belum sinergisnya penanganan bencana yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang berakibat pada lambannya respon dan penanganan yang diberikan kepada warga terdampak. Belum terlayaninya kebutuhan dasar para penyintas atas kebutuhan dasar, pencarian dan penyelamatan tidak berjalan pada masa golden time. Kami juga melihat penanganan yang tidak teridentifikasi, distribusi bantuan yang terkendala dengan administrasi pemerintahan dan syarat-syarat administrasi seperti harus memiliki KTP.

Atas dasar berbagai temuan Posko Sulteng Bergerak di lapangan, maka Posko Sulteng Bergerak kemudian membangun sebuah platform website http://sultengbergerak.com/ untuk menjawab beberapa persoalan yang ada di lapangan.

Platform http://sultengbergerak.com/ merupakan platform kolaboratif masyarakat (citizen platform) untuk manajemen informasi terkait bencana Gempa Bumi, Tsunami dan Liquifaksi di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah. Selain sebagai platform penyedia informasi, platform digital ini masyarakat untuk saling membantu :
1. Pencarian orang menggunakan http://sultengbergerak.com/pencarianorang.html,
2. Kebutuhan logistic, warga dan relawan dapat berkontribusi, agar respon seluruh posko terintegrasi dan saling berbagi wilayah/logistic di http://logistik.sultengbergerak.com/
3. Pemetaan terkait keadaan pasca bencana, berisikan sebaran pengungsian, wilayah terdampak di http://sultengbergerak.com/peta.html

Posko Sulteng Bergerak ini memberikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pemerintah mengambil langkah-langkah percepatan penanganan bencana secara terintegrasi, guna menjangkau korban dan keluarga yang terdampak bencana
2. Pemerintah harus mengatasi persoalan-persoalan administrasi dalam penyaluran bantuan.
3. Pemerintah lokal dapat berjalan efektif, sehingga mampu mengambil peran-perannya bagi upaya penanganan dan pemulihan
4. Negara hadir memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat, khususnya dalam upaya pemulihan dan membangun ekonomi dan jaminan keamanan aset penduduk terdampak
5. Mulai menentukan mekanisme penanganan Bencana yang inovatif berdasarkan kerentanan dan peluang di setiap daerah.
6. Mendesak pemerintah nasional dan daerah, serta pemberi bantuan untuk bergotong royong bekerjasama dengan masyarakat sipil, terutama yang telah bergerak untuk bantuan kemanusiaan. Mengikutsertakan perwakilan masyarakat sipil dalam koordinasi nasional
7. Membantu para penyintas dan relawan dalam semangat gotong royong untuk membangun kembali Sulawesi Tengah
Jakarta, 7 Oktober 2018

Relawan Sulteng Bergerak –
WALHI – Kemitraan – KPA – AMAN – Solidaritas Perempuan – YAPPIKA-ActionAid – Greenpeace Indonesia – HaRI Institute – Institut Hijau Indonesia- Auriga – NTFP – KIARA – KNTI – Bingkai Indonesia – JATAM – PWYP – Sheep Indonesia
Narahubung:
Zenzi Suhadi di 081289850005

Tag :