YAPPIKA-ActionAid Beri Dukungan Fasilitas Sanitasi Sekolah Untuk Mewujudkan Sekolah Aman di Kabupaten Sumba Tengah

Diterbitkan pada | Selasa, 23 Juli 2024

YAPPIKA-ActionAid melalui Program SEKOLAH AMAN hadir di Kabupaten Sumba Tengah, sejak tahun 2023 dengan melakukan pemberdayaan Komunitas Sekolah untuk menguatkan akuntabilitas sekolah, meningkatkan literasi dan mewujudkan sekolah inklusif. Selain itu, Program SEKOLAH AMAN juga mendorong ketersediaan fasilitas sanitasi yang layak, baik dari infrastruktur toilet maupun mendekatkan ketersediaan air bersih ke warga dan sekolah. “Sejak 2023 kami berada di Sumba Tengah untuk menguatkan komunitas sekolah dan sekolah”, demikian disampaikan oleh Hardiyanto, Senior Officer sekaligus Koordinator Program SEKOLAH AMAN, YAPPIKA-ActionAid.

Hardi yang ditemui di sela-sela acara serah terima fasilitas sanitasi dukungan YAPPIKA-ActionAid bagi SDN Wee Nibau, Kabupaten Sumba Tengah (Selasa, 23 Juli 2024), menyatakan bahwa Program SEKOLAH AMAN mendukung dan mendorong fasilitas sanitasi sekolah yang baik untuk menciptakan semua anak menjadi aman bersekolah. “Ini adalah salah satu hal penting yang perlu ada di sekolah, agar semua siswa dan guru menjadi lebih aman dan nyaman selama belajar mengajar”, demikian dikatakannya.

Ketersediaan air yang cukup selain sebagai upaya perbaikan kualitas sanitasi untuk hidup bersih dan sehat, juga akan mendukung pengembangan Kebun Gizi sekolah. YAPPIKA-ActionAid telah mendukung pengembangan Kebun Gizi Sekolah sejak tahun 2022 di wilayah Sumba Barat dan Sumba Tengah. Saat ini telah ada puluhan sekolah yang mampu mengembangkan kebun gizi dan hasilnya telah dimanfaatkan untuk peningkatan nutrisi siswa.

“Hasil kebun gizi di banyak sekolah yang kita dukung telah digunakan sebagai makan siang bagi siswa, ini sudah sejak tahun 2022 lalu”, demikian ditegaskan oleh Hardi.

Senada dengan itu, Rokhmad Munawir, Head of Program YAPPIKA-ActionAid, menyebut bahwa pengelolaan kebun gizi dilakukan oleh komunitas sekolah, guru dan siswa. “Semua terlibat, guru, siswa, orang tua dan komunitas sekolah mereka mengelola, hasilnya sebagian untuk peningkatan nutrisi siswa melalui makan siang, sebagian untuk kebutuhan sehari-hari di rumah dan sisanya dijual”, tegasnya.


Munawir juga menyebut bahwa kerja ini adalah kolaborasi banyak pihak, “Kami, YAPPIKA-ActionAid bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia, para Asosiasi Duta Besar ASEAN yang tergabung dalam Jakarta Ambassador Golf Association (JAGA), juga Yayasan Bahtera dan pihak sekolah, namun untuk mewujudkan ini semua pasti mendapat dukungan yang baik dari Pemda, Pemdes dan pihak Komunitas Sekolah”, demikian ditegaskan.

Penjabat Bupati Sumba Tengah, Dr. Lery Rupidara yang hadir dalam serah terima dukungan fasilitas sanitasi di SDN Wee Nibau, mengapresiasi hal ini dan menyambut baik kerja-kerja kolaborasi ini. “Saya katakan bahwa ini adalah kolaborasi yang baik, dan menggambarkan kerja keras dari warga Desa Wee Nibau.”, demikian disampaikannya.

Lery Rupidara juga menekankan bahwa pemanfaatan potensi air bawah tanah yang dijadikan sumber air warga merupakan praktik baik pemanfaatan aset dan sumber daya yang ada, beliau juga menyampaikan pada KADIS PU Sumba Tengah untuk mengidentifikasi potensi serupa di desa-desa lain dan mereplikasi praktik baik ini.

Seperti diketahui, air yang dimanfaatkan untuk sanitasi di sekolah ini merupakan air dari sungai bawah tanah dalam gua yang berada 75 meter di bawah permukaan tanah. Warga yang dikoordinir oleh Komunitas Sekolah harus bergotong royong untuk memasang pompa dan pipa untuk mengangkat air dan mengalirkannya ke sekolah yang berjarak sekitar 1 kilometer dari sumber air.

Martha Rambu Bangi, Direktris Yayasan Bahtera yang merupakan mitra pelaksana Program SEKOLAH AMAN di Sumba, menyatakan bahwa peran Komunitas Sekolah sangat penting. “Bapa Mama anggota Komunitas Sekolah ini sangat berperan penting dalam menyukseskan keberadaan fasilitas sanitasi yang baik dan aman ini, tanpa mereka tidak akan terwujud semua ini”, tegasnya. 

Martha juga mengajak semua warga sekolah, guru, siswa dan komunitas sekolah yang terdiri dari orang tua maupun guru untuk memanfaatkan ini dengan baik ke depan. “Sumber air ini selain untuk sanitasi sekolah juga mendukung kebun gizi, agar anak-anak bisa bertambah nutrisinya”.

Senada dengan Hardi, Martha juga menegaskan bahwa Program SEKOLAH AMAN telah memberi dukungan bagi siswa untuk meningkat nutrisinya sejak 2022. “Kami sudah kasih dukungan sekolah dan komunitas sekolah agar anak-anak bisa dapat makan siang di sekolah sudah sejak 2022 lalu, ini penting bagi anak-anak di sekolah mereka jadi bisa fokus belajar”, tegasnya di SDN Wee Nibau.