Diterbitkan pada Jumat, 19 September 2025
PEKANBARU – Koalisi Kebebasan Berserikat (KBB) meluncurkan pelatihan strategis bagi Komunitas/Organisasi Orang Muda di Pekanbaru melalui Program BASIS (Building Enabling Environment and Strong Civil Society in Indonesia). Kegiatan tiga ini berfokus pada isu mitigasi, pemantauan, dan advokasi kebebasan berekspresi, berkumpul, dan berorganisasi di Indonesia.
Pelatihan ini dirancang untuk merespons kondisi semakin menyempitnya ruang sipil dan meningkatnya ancaman terhadap kebebasan fundamental di Indonesia. Empat tujuan utama yang ingin dicapai antara lain peningkatan kapasitas orang muda, penyiapan fasilitator akar rumput, penguatan jejaring lintas organisasi, dan pengembangan rencana aksi berbasis komunitas.
"Seluruh pengetahuan dan kapasitas yang dimiliki kawan-kawan akan kita jembatani bersama-sama. Meskipun ada jarak, kita coba buat jembatannya supaya kita ada di gerbong yang sama untuk tiga hari ke depan," tegas Riza Imaduddin Abdali, Civil Society Advocacy Specialist YAPPIKA, dalam sambutan pembukaannya, Selasa (16/9/2025).
Riza menekankan bahwa pelatihan ini berfungsi sebagai ruang aman bagi peserta untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Ia menjelaskan bahwa agenda utama kegiatan adalah membangun kolaborasi antara koalisi kebebasan berserikat dengan organisasi komunitas orang muda dan Lembaga Pers Mahasiswa di Pekanbaru.
Pendekatan pelatihan mengintegrasikan pemahaman risiko dan strategi mitigasi sebagai fondasi penting sebelum melakukan advokasi. Peserta akan dibekali dengan alat pembelajaran yang dikembangkan Koalisi Kebebasan Berserikat untuk memungkinkan replikasi pelatihan di komunitas masing-masing.
"Berusaha mempertahankan ruang sipil tanpa mengenali risikonya dan tanpa punya mitigasinya sama saja seperti bertarung tanpa perlengkapan," tegas Riza menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif.
Di akhir kegiatan, peserta diharapkan mampu mengembangkan rencana aksi konkret yang responsif terhadap pelanggaran kebebasan sipil di tingkat lokal. Pelatihan ini juga dirancang sebagai wahana regenerasi gerakan masyarakat sipil yang inklusif dan berkelanjutan.