Impian Membangun Daerah Wisata Desa Rano Milik Pak Irsan

Diterbitkan pada | Senin, 03 Agustus 2020

“Kalau Rano menjadi tempat wisata, saya akan bangunkan penginapan untuk wisatawan yang berkunjung ke Danau Rano.” Kata Pak Irsan, salah satu warga Desa Rano yang menerima bantuan rumah tumbuh dari WALHI.


Bapak Irsan mulai tinggal di rumah tumbuh WALHI sejak 21 Januari 2019. Sebelumnya, ia bersama keluarganya dan warga desa yang lain tinggal di tenda darurat yang berada di lapangan bola. Kemudian ia membuat tenda di depan rumahnya yang rusak terkena dampak gempa. Ia dan keluarganya sangat senang mendapatkan bantuan rumah tumbuh dari WALHI Sulawesi Tengah. Selain itu, ia juga ikut serta dalam pembangunan rumah tumbuh yang saat ini ditempatinya.

Sebelum terjadi gempa, sehari-hari Bapak Irsan bekerja sebagai pembuat gula aren. Sementara istrinya mengikuti kelompok ekonomi pengolahan arang batok binaan WALHI Sulawesi Tengah. “Kelapa yang saya gunakan untuk membuat gula aren, batoknya kemudian digunakan istri untuk membuat arang batok.” ujarnya.

Menurutnya, WALHI Sulawesi Tengah sudah cukup membantu dalam pengembangan ekonomi warga Desa Rano sehingga ada peningkatan aktivitas ekonomi di Desa Rano. Hanya saja, jalan yang menghubungkan Desa Rano dengan dengan desa lainnya memang rusak. Ini jadi menyulitkan warga Desa Rano dalam perputaran roda ekonomi.

Ia berharap betul pemerintah mau memperhatikan akses jalan ke Desa Rano. “Seandainya akses dari dan menuju Desa Rano ini diperbaiki dan ditata rapi oleh pemerintah, mungkin tempat ini sudah jadi tempat wisata yang bagus. Sudah terbayang apa yang akan saya lakukan selain membuat gula aren di sini.” katanya. Menurutnya, pemandangan di Desa Rano yang indah juga bisa menjadi komoditas ekonomi bagi warga. Jika akses jalan bagus, dan Danau Rano menjadi objek pariwisata, maka itu juga akan menunjang perekonomian warga desa. Warga desa bisa membangun penginapan ataupun kios-kios, dan pendapatan warga akan meningkat dari sektor pariwisata.


Tag :