Di Indonesia, YAPPIKA-ActionAid telah bekerja dengan 1.468 perempuan dan 183 anak dan remaja dalam memimpin upaya perlindungan dan pengurangan risiko bencana di 26 desa yang tersebar di delapan kabupaten dari 2018 hingga 2022.”
Dalam Pengurangan Risiko Bencana YAPPIKA-ActionAid memiliki tujuan yaitu:
“Membangun ketahanan masyarakat rentan terhadap bencana dan memastikan keselamatan dan keamanan perempuan, anak perempuan dan rentan kelompok”.
YAPPIKA-ActionAid percaya bahwa perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam menjamin keberlanjutan kehidupan,memiliki potensi positif dan kemampuan inspirasional untuk mengembangkan ketahanan mereka selama masa-masa ini. Oleh karena itu, YAPPIKA-ActionAid secara strategis mendorong kepemimpinan perempuan dalam setiap aksi kemanusiaan, khususnya dalam proses pengurangan dan mitigasi risiko bencana.
YAPPIKA-ActionAid mendukung pengurangan risiko bencana di Indonesia melalui pertimbangan sebagai berikut:
- Adanya situasi kemanusiaan (bencana, konflik dan situasi di mana martabat dan kehormatan manusia terancam)
- Wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap ancaman bencana seperti gempabumi, tsunami, erupsi gunung api, dan abrasi.
- Adanya faktor selain ancaman bencana yang semakin memperburuk kondisi di masyarakat, seperti tingginya angka pernikahan anak, rendahnya pengetahuan tentang HKSR, budaya patriarki yang semakin memperburuk kondisi perempuan dan anak untuk menghadapi bencana.
Untuk memperkuat upaya pengurangan Risiko Bencana, YAPPIKA-ActionAid memberikan dukungan melalui 3 Pilar, yaitu:
- Pengurangan Resiko Bencana: Meningkatkan ketahanan masyarakat pulih secara efektif dari dampak bencana melalui upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
- Perlindungan: Menempatkan program Perlindungan Berbasis Masyarakat yang Dipimpin Perempuan di tingkat masyarakat yang terintegrasi dalam struktur komunitas.
- Penghidupan: Memperkuat mata pencaharian masyarakat melalui berbagi pengetahuan, membangun keterampilan dan mengembangkan strategi yang berkelanjutan dengan perspektif ketangguhan masyarakat.
WILAYAH KERJA KAMI DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DAN VAKSINASI COVID-19 INKLUSIF
Capaian Kuantitatif
Dukungan YAPPIKA-ActionAid untuk meningkatkan resiliensi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana:
1. Dukungan terhadap Pengurangan Risiko Bencana
- Penyusunan peta risiko bencana. jalur evakuasi yang dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan forum perempuan dan anak desa.
- Edukasi tentang jenis-jenis ancaman bencana di desa, rambu/rambu di jalur evakuasi dan pentingnya tas kesiapsiagaan bencana
- Dongeng tentang dampak bencana
- Terbentuknya 4 kelompok lumbung pangan desa yang bertujuan untuk mengurangi risiko kelompok rentan pada saat terjadi krisis pangan akibat bencana, konflik sosial, dan musim paceklik.
2. Dukungan Perlindungan bagi Perempuan dan Remaja Perempuan
- Edukasi bagi kelompok perempuan mengenai bencana yang berdampak pada kerentanan perempuan dan anak di wilayah terdampak bencana, termasuk risiko Kekerasan Berbasis Gender (KBG) yang merugikan perempuan, anak perempuan, laki-laki, dan anak laki-laki.
- Edukasi hak-hak perempuan, cara pendampingan korban KBG (termasuk penyuluhan dasar, penerimaan pengaduan, penjangkauan kasus), mekanisme/alur rujukan kasus KBG, dan berbagi pengetahuan kepada keluarga/perempuan lainnya.
- Menyediakan Ruang aman bagi perempuan yang digunakan untuk diskusi, sharing atau curhat antar perempuan di sela-sela kegiatan sehari-hari, saat pengajian, atau kegiatan produksi kelompok usaha.
3. Dukungan Penghidupan
- Dukung pengembangan taman edukasi dengan memanfaatkan pekarangan rumah
- Pengembangan beras yang mengandung zink
- Dukungan bagi perempuan untuk membangun kelompok usaha ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kegiatan kolektif perempuan yang dapat memberikan penghasilan tambahan.
- Dukungan untuk pengembangan kelompok ekonomi perempuan melalui kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait di tingkat desa, kabupaten dan provinsi
4. Advokasi Kebijakan di Level Desa hingga Nasional dalam Manajemen Kebencanaan
- Perdes desa tentang perlindungan perempuan dan anak, perdes pencegahan perkawinan anak, perdes ketahanan pangan desa.
- YAPPIKA-ActionAid bersama Koalisi OMS Indonesia untuk advokasi Revisi Undang-undang Penanggulangan Bencana
- YAPPIKA-ActionAid bersama Koalisi OMS Indonesia untuk Advokasi UPR pada Hak-Hak Perempuan mengirimkan laporan alternatif Universal Periodic Review (UPR) Siklus ke-4 untuk Indonesia. Pada jaringan nasional ini, YAA menyusun laporan untuk tema perempuan dan bencana.
- YAPPIKA-ActionAid telah berjejaring dengan CWGI bersama jaringan masyarakat sipil dalam menginisiasi kerja sama untuk advokasi isu pemenuhan HAM perempuan/remaja perempuan dalam situasi krisis kemanusiaan dalam mekanisme CEDAW (convention on elimination of all discrimination against women/Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan)
Percepatan Vaksinasi Inklusif YAPPIKA-ActionAid
Dengan mempertimbangkan kondisi pandemi yang masih berlangsung, sulitnya mengakses layanan kesehatan, dan masih tingginya angka kematian, YAPPIKA-ActionAid bertekad untuk merespon terhadap pandemi COVID-19. Salah satu respon yang paling efektif adalah membantu pemerintah Indonesia dalam percepatan vaksinasi. YAPPIKA-ActionAid fokus memastikan pemenuhan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan, termasuk perempuan, anak-anak, lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya terhadap layanan vaksinasi yang berkualitas dan inklusif.
Sejak Agustus 2021, YAPPIKA-ActionAid dengan pemerintah dan organisasi masyarakat sipil telah berkolaborasi untuk memastikan pemerataan vaksinasi. Kerja sama percepatan vaksinasi dilakukan di lima provinsi, yakni Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik dan mental manusia secara global, tetapi juga menghambat akses mata pencaharian bagi kelompok rentan dan terpinggirkan. Mendukung percepatan vaksinasi adalah upaya YAPPIKA-ActionAid untuk meningkatkan ketahanan dan melindungi hak-hak kelompok rentan dan terpinggirkan.
Tantangan terbesar dalam pendistribusian vaksinasi di Indonesia adalah kelengkapan data administrasi dan rendahnya literasi masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19?.
Ketika data tentang keragaman disabilitas tidak tersedia, kebutuhan spesifik untuk difasilitasi juga sulit diketahui. Misalnya, ketika penyandang disabilitas tertentu mengantri dalam waktu lama, mereka akan lebih cepat lelah dan berpotensi mengalami tantrum, dan tidak semua penyandang disabilitas (seperti disabilitas fisik) memiliki alat bantu sendiri seperti kruk atau kursi roda. YAPPIKA-ActionAid bekerja sama dengan organisasi penyandang disabilitas dan mitra lainnya untuk memastikan kegiatan vaksinasi mampu mengidentifikasi kebutuhan khusus berbagai kelompok rentan, termasuk melakukan kegiatan dukungan psikologis pra-vaksinasi sebagai counter hoax, memberikan bantuan berupa kruk , kursi roda, juru bahasa isyarat, dan fasilitas transportasi untuk kelompok khusus seperti penyandang disabilitas dan lansia.
Capaian Vaksinasi Inklusif YAPPIKA-ActionAid
Tahapan Vaksinasi Inklusif YAPPIKA-ActionAid
- YAPPIKA-ActionAid memprioritaskan jangkauan terhadap kelompok rentan dan terpinggirkan seperti penyandang disabilitas, lanjut usia, anak-anak berusia 12 tahun ke atas, perempuan pekerja informal, perempuan penyintas kekerasan, waria, orang dengan gangguan kesehatan jiwa, dan orang tanpa Kartu Tanda Penduduk. (KTP) untuk mendapatkan vaksinasi terhadap COVID-19.
- YAA memprioritaskan layanan inklusif kepada kelompok masyarakat tersebut karena tingkat kerentanannya yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lain, serta terbatasnya aksesibilitas terhadap berbagai layanan publik. Vaksinasi COVID-19 diharapkan dapat meningkatkan ketahanan mereka baik fisik maupun mental.
- Hingga saat ini, YAA telah melakukan jangkauan vaksinasi COVID-19 inklusif dengan mitra di beberapa provinsi antara lain Jawa Tengah (Kota Semarang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kendal, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Wonosobo), Daerah Istimewa Yogyakarta (Yogyakarta). Kota, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman), Jawa Timur (Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Tulung Agung), Sulawesi Tengah (Kota Palu dan Kabupaten Sigi) dan Sulawesi Barat ( Kabupaten Mamuju).
- Di Indonesia, YAPPIKA-ActionAid telah bekerja dengan 1.468 perempuan dan 183 anak-anak dan remaja dalam memimpin upaya perlindungan dan pengurangan risiko bencana di 26 desa yang tersebar di delapan kabupaten dari 2018 hingga 2022. YAA mendukung upaya PRB melalui pendidikan tentang jenis-jenis ancaman bencana di desa, rambu/rambu jalur evakuasi dan pentingnya tas kesiapsiagaan bencana, serta medukung perempuan dan anak dalam memimpin penyusunan partisipatif, peta bahaya bencana, jalur evakuasi. Dalam mendukung pengurangan risiko terhadap virus Covid-19, YAA melaksanakan vaksinasi inklusif COVID-19, dengan bekerja bersama 13 OMS lokal dalam memimpin upaya peningkatan ketahanan dan perlindungan hak kelompok masyarakat rentan dan terpinggirkan di 5 provinsi yang tersebar di 21 kabupaten/kota dari Agustus 2021 hingga April 2022 dengan total 71.676 dosis.?