Diterbitkan pada | Kamis, 03 Februari 2022
Merespon bencana gempa yang terjadi di Pandeglang pada 14 Januari 2022, YAPPIKA-ActionAid bersama PATTIRO Banten, PATTIRO Serang, focal point perempuan Desa Sumberjaya, memberikan bantuan logistik kepada masyarakat yang terdampak gempa di Desa Tamanjaya dan Desa Sumberjaya, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tak hanya itu, YAPPIKA-ActionAid juga didukung oleh Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung memberikan dukungan psikososial kepada kaum rentan.
“Hingga 25 Januari 2022 sudah terdistribusi 872 paket logistik dan non-logistik (berupa paket logistik, paket kebutuhan bayi dan balita, paket untuk kelompok rentan termasuk dignity kit) untuk warga yang terdampak bencana,” ungkap Indira Hapsari selaku Koordinator Program pada Divisi Program Tanggap Bencana dan Ketangguhan Warga YAPPIKA-ActionAid.
Trauma akibat bencana yang dirasakan berkali-kali merupakan salah satu beban psikologi yang dirasakan oleh masyarakat di Pandeglang, "beberapa masyarakat masih trauma dengan gempa, misalnya di Kampung Paniis masyarakat masih belum berani kembali ke rumah, mereka tidur di luar. Kemudian tak hanya gempa, 2 hari setelah gempa mereka dikejutkan dengan angin puting beliung yang menyebabkan genteng rumah mereka roboh, sulit untuk tenang dan beristirahat," jelas Maman Qomaruzzaman, Community Organizer PATTIRO Banten.
Maman menuturkan kondisi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Banten mengkhawatirkan, dia menjelaskan bahwa sebelum terjadinya bencana pada Januari 2022 tercatat ada 7 laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak, 5 di antaranya merupakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan 2 kasus lainnya merupakan dugaan kekerasan seksual kepada anak. YAPPIKA-ActionAid bersama mitra akan terus melakukan respon untuk mendukung kaum rentan agar terbebas dari segala bentuk kekerasan.
Pada 24 Januari 2022, tim Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung telah melakukan home visit ke kelompok rentan seperti masyarakat kelompok lanjut usia (lansia) dan difabel di Desa Tamanjaya untuk melakukan psychological first aid (PFA). Kegiatan PFA dilakukan bersama oleh tim Poltekesos Bandung dan vocal point remaja Desa Tamanjaya dengan memberikan psiko-edukasi, stabilisasi emosi, dan relaksasi.
elain kelompok rentan seperti lansia dan difabel, anak-anak Desa Tamanjaya juga diberikan dukung dengan kegiatan Mental Health Psychosocial Support (MHPSS), beberapa aspek yang disampaikan misalnya mengetahui penyebab bencana dan eksplorasi perasaan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan tim Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Kegiatan Mental Health Psychosocial Support (MHPSS) juga dilakukan bersama remaja Desa Tamanjaya dengan berdiskusi terkait isu pendidikan hingga isu Kekerasan Berbasis Gender.
“Untuk kelompok anak dibagi menjadi 3 segmen usia misalnya untuk anak pra-sekolah dilibatkan untuk mengasah motorik halus dan kasar, untuk anak usia sekolah diasah untuk dinamika kelompok, berdiskusi, dan tentunya bermain. Untuk anak remaja diadakan diskusi hingga dilatih menjadi fasilitator untuk melakukan psikososial dan tanggap bencana,” jelas Erwin Mahendra Eka Saputra, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam tim Poltekesos Bandung.
“Tantangan dalam mendukung psikososial di sini adalah sulitnya komunikasi menggunakan telepon genggam karena tidak semua provider tersedia, serta kami harus menempuh perjalanan selama 9 jam untuk dari Bandung untuk sampai di Tamanjaya dan di beberapa titik jalan rusak parah,” curahan hati Muhammad Kivlan Hanin, mahasiswa Poltekesos Bandung.
Pengalaman berkesan lainnya juga diungkapkan oleh Rayhan Zahra Fadila, mahasiswi Poltekesos Bandung saat memberikan dukungan psikososial kepada masyarakat di Desa Tamanjaya, " selama perjalanan menuju ke Kecamatan Sumur memang penerangan di jalan kurang, kemudian pandangan masyarakat terhadap kesehatan belum terlalu rinci, misal belum terlalu memperhatikan kesehatan kulit pada anak serta memperhatikan makanan bergizi pada bayi dan balita, semoga dengan adanya dukungan dan penyuluhan seluruh warga makin memperhatikan kesehatan," harapnya.
Mari #SiapSiagaBencana untuk Membuat Perubahan Menjadi Nyata
Bantu sekarang di bit.ly/daruratpandeglang