Diterbitkan pada | Senin, 03 Agustus 2020
Setelah hampir 2 tahun memperjuangkan pendidikan yang lebih baik di Kabupaten Bogor, Serang, dan Kupang melalui program #SekolahAman, YAPPIKA-ActionAid dapat meluaskan jangkauannya ke 3 daerah baru dengan dukungan dari Uni Eropa melalui Program Pro-InQluEd yang merupakan akronim dari Promoting Civil Society-led Initiatives for Inclusive and Quality Education in Indonesia.
Pada hari Jumat (18/5) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Program Pro-InQluEd ini secara resmi dimulai dengan sebuah deklarasi komitmen untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi semua anak Indonesia dengan simbolisasi cap tangan oleh Bapak Thamrin Kasman (Sekretaris Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Ibu Hetifah Sjaifudian (Wakil Ketua Komisi X DPR RI), Bapak Vincent Guérend (Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei), Ibu Meuthia Ganie (Ketua Dewan Pembina YAPPIKA-ActionAid), Fransisca Fitri (Direktur Eksekutif YAPPIKA-ActionAid), Reza Rahadian dan Ibu Rachel Malik (Duta Persahabatan YAPPIKA-ActionAid).
Dalam sambutannya, Bapak Vincent Guérend menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh program ini, “This project will improve the quality standard of education, reduce the dropout rates, and increase the access of girls and children with disabilities to inclusive schools ensuring that no child is left behind.”
Setelah deklarasi komitmen, kegiatan peluncuran program Pro-InQluEd dilanjutkan dengan talkshow pendidikan yang menghadirkan Bapak Thamrin Kasman, Ibu Hetifah Sjaifudian, dan Eka Simanjuntak (Pemerhati Pendidikan), dan Ibu Fransisca Fitri sebagai narasumber untuk menggali persoalan-persoalan kunci untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif serta apa upaya-upaya bersama yang bisa dilakukan ke depan.
“Kami percaya bahwa kolaborasi yang kuat antara masyarakat sipil, komunitas sekolah, dan pemerintah lokal yang akan dihasilkan oleh program ini dapat menjamin akses pendidikan untuk seluruh anak-anak yang kurang beruntung,” kata Fransisca Fitri.
Peserta kegiatan peluncuran Program Pro-InQluEd juga diminta untuk menuliskan harapannya untuk pendidikan di Indonesia ke depan. Harapan-harapan ini akan menjadi pengingat sekaligus penyemangat semua pemangku kepentingan, khususnya bagi YAPPIKA-ActionAid dan Mitra dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan sebagai salah satu pelayanan publik yang harusnya dapat dirasakan oleh setiap warga negara tanpa terkecuali.
Program Pro-InQluEd akan dilaksanakan oleh YAPPIKA-ActionAid bersama 3 Organisasi Mitra Lokal di Kabupaten Sambas (Kalimantan Barat) bersama GEMAWAN, di Kabupaten Bima (Nusa Tenggara Barat) bersama SOLUD, dan di Kabupaten Sumba Barat bersama BAHTERA. Program ini akan berjalan hingga selama 3,5 tahun hingga Agustus 2021.