Diterbitkan pada | Senin, 19 Mei 2025
Koalisi Kebebasan Berserikat (KKB) mengadakan pelatihan selama tiga hari berturut-turut pada 22-24 Maret 2025 guna memperkuat kapasitas komunitas dan organisasi anak muda dalam memperjuangkan kebebasan berekspresi, berkumpul, dan berorganisasi. Pelatihan yang berlangsung di kantor LBH Jakarta ini dihadiri oleh aktivis muda dari berbagai komunitas orang muda di Jabodetabek.
Dalam sambutan
pembuka, Riza Abdali, Koordinator KKB, menegaskan pentingnya menciptakan ruang
aman dan kondusif bagi advokasi kebebasan sipil di Indonesia. “KKB berkomitmen
untuk menjalin jaringan dan mendukung gerakan masyarakat sipil berbasis anak
muda. Dengan pelatihan ini, kami berharap dapat menguatkan kerja-kerja
mitigasi, pemantauan, dan advokasi secara lebih solid,” ujarnya.
Ajeng,
fasilitator pelatihan, menekankan bahwa keterlibatan anak muda dalam gerakan
ini sangat penting. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan
teori mengenai kebebasan sipil, tetapi juga mendorong diskusi interaktif dan
pertukaran pengalaman. “Peserta memiliki kesempatan untuk bertukar gagasan
serta mengembangkan strategi advokasi yang lebih efektif dan sesuai dengan
kondisi di lapangan,” jelasnya.
Selain
memperdalam pemahaman tentang kebebasan sipil, pelatihan ini juga bertujuan
menghasilkan alat advokasi berbasis bukti. Para peserta berlatih menyusun
kertas posisi serta memproduksi video kreatif sebagai bagian dari kampanye
mereka. Diharapkan, komunitas anak muda semakin berdaya dalam membela hak-hak
sipil dan memperluas jejaring di tingkat nasional.
Dengan inisiatif ini, KKB berharap semakin banyak orang muda yang terlibat dalam gerakan masyarakat sipil untuk melindungi ruang sipil dan mampu membawa perubahan nyata di masyarakat. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan memperdalam pemahaman peserta tentang kebebasan sipil, tetapi juga menghasilkan alat advokasi berbasis bukti. Para peserta dilatih untuk menyusun kertas posisi dan memproduksi video kampanye kreatif, sebagai bagian dari upaya mereka dalam memperkuat suara komunitas masing-masing.
Lebih dari sekadar penguatan kapasitas, pelatihan ini juga menjadi ruang pertautan kritis bagi orang muda untuk saling berjejaring dan merumuskan aksi kolektif bersama. Pada akhir pelatihan, para peserta menyepakati sebuah rancangan aksi kolektif yang berangkat dari, oleh, dan untuk orang muda. Inisiatif ini menjadi wujud nyata dari implementasi pengetahuan yang telah diperoleh, sekaligus diharapkan menjadi langkah awal bagi gerakan bersama yang berkelanjutan.
Oleh karena itu,
melalui ruang-ruang pembelajaran (peer-learning) seperti ini, KKB
berharap dapat memfasilitasi semakin banyak orang muda yang aktif terlibat
dalam gerakan masyarakat sipil untuk melindungi ruang kebebasan sipil, serta
mampu membawa perubahan nyata di masyarakat. KKB berkomitmen untuk terus
mendukung aktivisme orang muda dalam memperjuangkan hak-hak sipil di Indonesia.