LOKALATIH ADVOKASI PELAYANAN PUBLIK DAN PERENCANAAN PENGANGGARAN

Diterbitkan pada | Selasa, 04 Agustus 2020

Kegiatan Lokalatih Advokasi Pelayanan Publik dan Perencanaan Anggaran telah dilaksanakan pada tanggal 23-27 April 2012 lalu di Makassar Golden Hotel, Sulawesi Selatan. Lokalatih ini melibatkan 59 peserta yang berasal dari mitra langsung Program ACCESS Tahap II di wilayah Sulawesi Selatan yang terdiri dari Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng dan Kepulaun Selayar.

YAPPIKA bersama dengan program ACCESS Tahap II wilayah Sulawesi Selatan menaruh perhatian pada peningkatan kapasitas advokasi dalam hal lobi dan negosiasi, baik dalam isu pelayanan publik maupun perencanaan penganggaran. Tujuan kegiatan lokalatih ialah memperdalam pengetahuan mitra ACCESS mengenai konsep dan praktik advokasi kebijakan berbasis pada potensi dan aset yang dimiliki serta menggali potensi dan aset dari stakeholder sebagai pelaku utama perubahan kebijakan di daerah.

Lokalatih ini difasilitasi oleh empat orang fasilitator dari YAPPIKA dan associate, yaitu Chalid Muhammad, Fransisca Fitri, Abdul Ghofur dan Arif Nur Alam. Proses lokalatih yang berlangsung selama 5 hari ternyata mampu membangkitkan antusiasme peserta untuk serisu terlibat saling menimba pengalaman dan hal-hal baru, baik dari fasilitator, antar peserta maupun pembelajaran baru yang muncul selama proses diskusi.

Proses dilakukan dalam bentuk pleno dan selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok advokasi pelayanan publik dan advokasi perencanaan dan penganggaran. Sharing pembelajaran dari dua kelompok tersebut dalam forum pleno menjadi pembelajaran yang berharga bagi seluruh peserta karena mereka mengetahui secara utuh bagaimana siklus lengkap kerja-kerja advokasi kebijakan yang dilakukan oleh masyarakat sipil serta lingkup skill dan pengetahuan apa saja yang seharusnya dikuasai.

Misalnya proses advokasi pelayanan publik akan lebih kuat apabila kajian-kajian yang disampaikan kepada para pengambil kebijakan (pemerintah) maupun penyebarluasan informasi kepada publik (kampanye) disertai dengan pemahaman mengenai analisis anggaran pelayanan publik. Hal lain yang mendukung antusiasme peserta adalah momen saling berbagi antar masyarakat sipil dalam konteks gerakan advokasi sangat jarang dilakukan, apalagi yang sifatnya lintask abupaten. Pengalaman dari daerah lain terkait strategi maupun isu yang diusung memberikan pengayaan pengetahuan bagi peserta. (ETA)

Tag :