Mama Minuk dan Kisahnya Bangkit dari Trauma Tsunami

Diterbitkan pada | Rabu, 29 Juli 2020

Bencana tsunami yang menerpa Desa Rogo 2018 lalu meninggalkan luka untuk Mama Minuk, 54 tahun, seorang ibu dengan tiga anak. Bencana tersebut telah membuat rumahnya serta rumah tetangganya hancur lebur, dan kini ia terpaksa tinggal di gubuk terpaksa tinggal di gubuk dan tempat penampungan sementara di dekat bukit tetangga bersama keluarganya.


Tapi Mama Minuk tidak mau menyerah begitu saja. Di desa Rogo, mitra YAPPIKA-ActionAid, WALHI Sulawesi Tengah, memberikan bantuan dan beberapa kegiatan pascabencana, termasuk kelompok tani, di mana Mama Minuk telah berpartisipasi secara aktif. Ia mengoordinasi dan mengundang perempuan untuk aktif dalam kegiatan kelompok, termasuk menanam kembali, dan telah secara signi?kan berkontribusi pada solidaritas dan mata pencaharian perempuan di masyarakat.


Mama Minuk berbicara banyak tentang pentingnya bekerja bersama dan saling mendukung, termasuk berbagi cerita dan berbagi pengalaman sebagai bagian dari proses healing.

“Tinggal di tempat penampungan sementara adalah salah satu saat tersulit dalam hidup saya sejauh ini,” katanya. “Bergabung dengan kelompok tani dan berkebun bersama perempuan lain membuat saya bahagia – kami dapat berbagi cerita, yang membantu mengurangi trauma saya.”



Tag :