Diterbitkan pada | Rabu, 28 Agustus 2024
Siaran Pers
Program BASIS Dimulai
untuk Meningkatkan Dampak Masyarakat Sipil
terhadap Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
MALANG, 28 Agustus
2024 – Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan
Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA) dan Serikat Pengajar Hak Asasi Manusia
(SEPAHAM) Indonesia hari ini menyelenggarakan Kick-off Program BASIS (Building
an Enabling Environment and Strong Civil Society in Indonesia). Acara yang
berlangsung di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur ini
berfokus pada ‘Mempromosikan Lingkungan yang Mendukung Masyarakat Sipil untuk
Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia’.
Program BASIS sepanjang empat tahun ini didanai oleh Uni
Eropa (EU) dan bertujuan untuk berkontribusi pada pencapaian masyarakat sipil
dan ruang demokrasi yang inklusif, partisipatif, berdaya, dan mandiri di
Indonesia. BASIS akan memfasilitasi peningkatan kapasitas teknis dan organisasi
bagi organisasi masyarakat sipil dan organisasi bantuan hukum di wilayah
sasaran yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta memperkuat infrastruktur
pendukung mereka (termasuk media dan alat pembelajaran bersama, sumber daya
keuangan, mekanisme dukungan dari rekan-rekan sejawat, dan pelatihan teknis).
Fransisca Fitri, Direktur
Eksekutif YAPPIKA mengatakan,
“Program BASIS merupakan aksi kolaboratif nyata untuk memperkuat peran dan
ekosistem masyarakat sipil Indonesia dalam upaya mendorong demokrasi yang adil,
substansial dan berkualitas, dengan sasaran generasi muda berusia 18-34 tahun
serta kelompok minoritas dan kelompok marjinal.”
Reza Rahadian, Duta
Persahabatan YAPPIKA mendefinisikan, “Masyarakat sipil
sebagai saya, kamu, dan kita. Masyarakat sipil adalah sebuah arena di luar
keluarga, negara, dan pasar, tempat orang-orang berkumpul untuk memperjuangkan
kepentingan bersama tanpa menggunakan kekerasan dan paksaan, serta menghormati
keberagaman.”
BASIS melibatkan universitas-universitas yang akan berperan
sebagai pusat pengetahuan untuk menggulirkan inisiatif dan sebagai ruang
kolaboratif bagi berbagai pemangku kepentingan sehingga mereka dapat
berkontribusi dalam mendorong ruang demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan
sipil. “Melihat cita-cita Generasi Emas, semua pihak harus berkolaborasi untuk
mendukung upaya pemuda dalam membantu memecahkan isu sosial dan lingkungan
hidup, tentunya dengan pendekatan hak asasi manusia,” imbuh Reza.
“Kami berkomitmen untuk mendukung program BASIS. Peran
pemuda sebagai agen pembangunan inklusif tentu sangat diperlukan. Indonesia
membutuhkan generasi muda yang memahami dan mau memperjuangkan pembangunan
tanpa meninggalkan prinsip supremasi hukum dan hak asasi manusia,” kata Prof.
Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., Rektor Universitas Brawijaya.
H.E. Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei
Darussalam menyatakan, “Masyarakat
sipil adalah mitra strategis bagi kemitraan EU dan Indonesia yang dapat memberikan
dampak pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat itu sendiri. Bersama-sama kita
mendorong ruang sipil yang demokratis, yang merupakan bagian dari lingkungan
yang memungkinkan kita semua untuk mencapai kemajuan menuju Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs). Dukungan ini melengkapi investasi EU di bidang pembangunan
infrastruktur di bawah strategi Global Gateway. EU bangga dapat mendukung
program BASIS untuk mendorong peran masyarakat sipil dalam pencapaian SDGs di
Indonesia.”
Bogat Widyatmoko, SE, MA, Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan
Keamanan BAPPENAS menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk
mencapai SDGs, khususnya dalam membangun lingkungan yang mendukung dan
masyarakat sipil yang kuat. Komitmen tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden
Nomor 111 Tahun 2022 tentang Implementasi Pencapaian SDGs.
Sementara Anis Hidayah, Komisioner Komnas HAM 2022-2027
mengatakan, “Komnas HAM siap berkolaborasi dan terbuka untuk bekerjasama dalam
memajukan pendidikan dan praktik HAM, melihat situasi HAM saat ini kita harus
saling mendukung dan terus memajukan HAM.”
------------------------------------------
Tentang Uni Eropa (EU)
Uni Eropa (EU) adalah persatuan ekonomi dan politik dari 27 Negara Anggota. Bersama-sama, EU telah membangun zona stabilitas, demokrasi, dan pembangunan berkelanjutan dengan tetap menjaga keragaman budaya, toleransi, dan kebebasan individu. Pada tahun 2012, EU dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian atas upayanya memajukan tujuan perdamaian, rekonsiliasi, demokrasi, dan hak asasi manusia di Eropa. EU adalah blok perdagangan terbesar di dunia, dan sumber serta tujuan investasi asing langsung terbesar di dunia. Secara kolektif, EU dan Negara-negara Anggotanya merupakan donor Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) terbesar, dan menyediakan lebih dari separuh ODA secara global.
27 Negara Anggota EU (dalam urutan protokol) adalah: Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Prancis, Kroasia, Italia, Siprus, Latvia, Lituania, Luksemburg, Hongaria, Malta, Belanda, Austria, Polandia, Portugal, Rumania, Slovenia, Slovakia, Finlandia dan Swedia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai EU dan hubungan serta kerja samanya dengan Indonesia, akses: http://eeas.europa.eu/indonesia
Ikuti kami di X, Facebook, Instagram, dan Youtube
Kontak Media: delegasi-indonesia-info@eeas.europa.eu
Tentang Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA)
YAPPIKA adalah organisasi nirlaba di Indonesia yang bekerja untuk
advokasi kebijakan dan peningkatan pelayanan publik di Indonesia. YAPPIKA
dibentuk pada tahun 1991 sebagai organisasi yang meyakini bahwa kesejahteraan
suatu bangsa dapat tercapai jika organisasi kemasyarakatannya memiliki
ketangguhan. YAPPIKA telah bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.
Program YAPPIKA mencakup upaya perbaikan lingkungan tata kelola publik sehingga
organisasi masyarakat sipil dapat menjalankan fungsi sosialnya yang penting.
YAPPIKA memandang perbaikan tata kelola pemerintahan sebagai prasyarat alokasi
sumber daya publik demi kesejahteraan dan pemerataan.
Tentang Serikat Pengajar Hak Asasi Manusia (SEPAHAM) Indonesia
SEPAHAM Indonesia melakukan sosialisasi dan penguatan gagasan, pemikiran,
dan pengetahuan tentang hak asasi manusia di perguruan tinggi, masyarakat luas,
dan lembaga negara serta secara signifikan melibatkan dosen dan peneliti dari
perguruan tinggi dalam upaya pemajuan, penghormatan, perlindungan, pemenuhan,
dan pemulihan hak asasi manusia, baik oleh aktor negara maupun non-negara. Visi
SEPAHAM adalah penguatan hak asasi manusia dalam kegiatan tri dharma perguruan
tinggi yang berorientasi pada pemajuan, penghormatan, pemenuhan dan
perlindungan hak asasi manusia.
Informasi lebih lanjut:
Gabrella Sabrina (Communication Officer YAPPIKA):
gabrella.sabrina@yappika-actionaid.or.id
YAPPIKA
Jl. Basuki Rahmat RT 006 RW 010, Unit 7 (Kompleks Ruko YAMAHA)
Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur 13410
Telepon: (021) 2101 8030