Diterbitkan pada | Senin, 02 Oktober 2023
YAPPIKA-ActionAid melaksanakan Workshop Resulth-Based Management (RBM) untuk Perkumpulan terbatas untuk Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Adat (Pt. PPMA) Papua pada 26 -28 September 2023 di kantor Pt. PPMA Papua. Kegiatan ini dimulai pada jam 09.00 – 17.00 WIT.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh staff program, dan didampingi juga oleh Kepala Kantor serta Direktur Ekesekutif Pt. PPMA Papua. Fasilitator yang memandu kegiatan ini, yaitu Hendrik Rosdinar dan Helga Dyah Vianinditasari dari YAPPIKA-ActionAid.
Penguatan Kapasitas kegiatan RBM Pt. PPMA Papua ini mencakup pelatihan keterampilan dalam siklus perencanaan sebuah program; pengelolaan jalannya sebuah program, termasuk melakukan monitoring dan evaluasinya; dan penulisan laporan kemajuan program, naratif dan keuangan, termasuk cerita-cerita sukses, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada para donatur, penerima manfaat, publik, dan stakeholder lain, termasuk internal organisasi.
Tujuan dari kegiatan RBM, yaitu agar staf Pt. PPMA Papua dapat memiliki kapasitas dalam menulis concept note dan laporan serta organisasi memiliki panduan atau tools dalam menyusun perencanaan program dan Monitoring – Evaluasi Framework.
Direktur Pt. PPMA Papua, Naomi Marasian berharap setelah kegiatan ini dilakukan, kiranya seluruh Staf Pt. PPMA Papua yang terlibat dapat memiliki pemahaman yang baik mengenai perencanaan program, pengelolaan dan pelaporan program.
“Saya berharap setelah kegiatan ini dilakukan, kita (staf) semua dapat memiliki pengetahuan bersama mengenai perencanaan program berbasis hasil, pengelolaan program dan pelaporan program sesuai panduan yang dipelajari dengan menggunakan format framework,” Ucap Naomi saat membuka rangkaian kegiatan, Selasa (26/09) pagi.
Naomi juga berharap kegiatan dapat memberi keterampilan menulis bagi staf Pt. PPMA Papua yang terlibat dalam menyajikan sebuah catatan konsep program dan laporan pelaksanaan program, serta dapat memiliki kemampuan dalam menyusun format monitoring-evaluasi framework sesuai tujuan kegiatan.
Apa saja yang dipelajari dari kegiatan ini ??
Selama 3 hari kegiatan, pelatihan ini dikemas dalam diskusi intensif dengan partisipasi penuh oleh peserta. Fasilitator hanya memaparkan materi secara umum terlebih dahulu, kemudian peserta diajak untuk berdiskusi mendalam pada setiap materi.
Hari pertama kegiatan, peserta dibekali materi pengantar perencanaan program berbasis hasil, analisis situasi (pohon masalah) dan melakukan analisis situasi menggunakan pohon masalah berdasarkan kelompok.
Hari kedua kegiatan, peserta diberi overview hari pertama dan melanjutkan presentasi laporan analisis strategi (pohon hasil). Kemudian melanjutkan tugas kelompok untuk menganalisis strategi tersebut dan mempelajari serta mengisi matriks kerangka logis (indikator, sumber verifikasi dan asumsi/resiko) sesuai tugas kelompok.
Hari ketiga kegiatan, peserta diberi overview kembali kegiatan hari kedua dan melanjutkan materi tentang Monitoring-Evaluasi (MEL). Setelah itu melanjutkan penyusunan MEL menggunakan format Framework dalam bentuk kelompok, serta berlatih bagaimana menuliskan concept note dan laporan berbasis hasil.
Usai kegiatan, salah satu staf Pt. PPMA Papua, Marselina Wamebu (peserta) menilai bahwa kegiatan ini sangat menarik bagi dirinya, karena dapat membantu kerja-kerja pendampingan di lapangan.
“Kegiatan ini sangat menarik, saya dapat berlatih bagaimana melakukan suatu monitoring dan evaluasi kegiatan yang baik sesuai perencanaan program”, Ucap Marselina saat diwawancarai, Kamis (28/09).
Marselina juga menjelaskan kalau dirinya telah memahami langkah-langkah yang baik dalam membuat suatu proposal projek, khususnya menganalisis program yang tepat sesuai indikator penilaian.
“Saya menjadi paham untuk menganalisis program yang tepat sesuai kebutuhan masalah dilapangan. Langkanya tentu harus berdasarkan indikator output dan outcomes dengan panduan penyusunan program menggunakan format framework yang diajarkan dari Mas Hendrik,” ucap Marselina usai diwawancarai.
Sumber: www.ptppma.or.id